Berbagi tips dan trik seputar menu sehat dan bergizi untuk pertumbuhan dan kesehatan, termasuk gangguan yang di akibatkan kekurangan gizi.
Tips Menyusun Menu Balita
Tips Menyusun Menu Balita
Penyusunan menu makanan balita, selain memperhatikan komposisi zat gizi juga harus memperhatikan variasi menu makanan agar anak tidak bosan. Sebaiknya, dibuat siklus menu tujuh hari atau sepuluh hari. Hal ini akan memudahkan ibu untuk mengatur menu balita. Selain itu, penyajian makanan juga harus diperhatikan, karena dapat mempengaruhi selera makan anak, baik dari penampilan, tekstur, warna, aroma, besar porsi, dan pemilihan alat makan yang menarik.
Di dalam menyusun menu, jadwal makan balita juga harus diperhatikan. Penerapan jadwal makan yang teratur sangat penting. Sebab, hal tersebut akan membuat tubuh anak mengalami penyesuaian, kapan perut harus diisi dan kapan tidak. Jika disiplin ini sudah tertanam pada diri dan ritme tubuh si anak, ketika jam makan tiba, mereka tidak akan lagi menolak makan. Sebaliknya, jika jam makan sesukanya, tidak jarang anak akan malas-malasan mengisi perut.
Sementara itu, membiasakan anak makan sesuai jadwal akan membuat pencernaannya lebih siap dalam mengeluarkan hormon dan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang masuk. Idealnya, pemberian makan balita adalah tiga kali makan utama yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Lalu, ditambah dua kali makanan selingan.
A.Menu Sarapan Pagi
Biasakan anak untuk sarapan pagi karena penting untuk persediaan energi dalam melakukan aktivitas sepanjang hari. Apabila orangtua tidak menyempatkan diri sarapan secara teratur di meja makan, jangan heran jika si anak juga enggan sarapan pagi. Anak akan cenderung meniru kebiasaan orangtuanya, karena orangtua menjadi contoh perilaku makan bagi anaknya.
Menu sarapan pagi tidak harus komplit susunan hidangannya (tidak selengkap hidangan makan siang atau malam). Porsinya pun juga lebih sedikit. Cukup dengan hidangan terpadu untuk menu sarapan pagi, misalnya dengan omelet sayur, mie goreng, roti bakar ditambah susu atau jus buah.. Hal yang perlu diingat adalah kalorinya telah memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Selain itu, buatlah menu sarapan pagi yang praktis. Waktu sarapan pagi rata-rata begitu singkat dikarenakan kegiatan rutinitas seperti, beres-beres dirumah juga persiapan untuk berangkat bekerja, menyiapkan anak-anak untuk berangkat sekolah, dan lain-lain.
B. Menu Makan Siang atau Malam
Susunan menu makan siang atau malam biasanya lengkap komposisinya. Terdiri atas makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan buah-buahan. Hanya, untuk makan malam tidak harus ada buah. Pengaturan ini sesuai dengan triguna makanan (susunan makanan seimbang untuk tumbuh kembang balita yang harus terdiri atas tiga golongan besar bahan makanan). Besarnya porsi makanan untuk balita harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan makannya. Selain itu, perhatikan juga cara penyajiannya. Buat semenarik mungkin untuk menggugah selera makan anak. Dan variasi menu makanan juga penting di jadwal, agar anak tidak cepat bosan.
C. Menu Makanan Selingan
Anak perlu makanan selingan di sela-sela makanan utamanya. Penting diketahui, bahwa pemberian makanan selingan adalah untuk melengkapi komposisi gizi seimbang dalam sehari yang mungkin belum terpenuhi lewat menu makanan utama. Oleh karena itu, yang ditekankan bukan kandungan kalorinya, tapi zat gizi lain seperti protein, mineral, dan vitamin. Makanan selingan ini dapat berupa kue, biskuit, atau jus buah-buahan, dan lain-lain.