Status Gizi Ibu Hamil

Pertumbuhan janin dalam kandungan dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil yang berkaitan erat dengan berat badan ibu sebelum hamil. Status gizi menentukan berapa kenaikan badan yang ideal pada ibu saat hamil. Untuk orang dewasa 19 - 70 tahun, status gizi dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh (IMT).

Rumus perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT)

IMT  =     Berat Badan (kg)   
              {Tinggi Badan (m)}2

Kategori Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebagai berikut :
1.KurangIMT < 18,5
2.NormalIMT 18,5 - 25,0
3.OverwightIMT 25,1 - 27,0
4.ObesitasIMT > 27,0

Sebagai contoh : Ibu hamil mempunyai berat badan 50 kg dan tinggi badan 160 cm. Status gizinya dapat ditentukan dengan perhitungan IMT sebagai berikut.

IMT    50   
              (1,6)2

IMT  =  19,5

Dengan nilai IMT 19,5 maka akan diketahui jika status gizi Ibu hamil tergolong normal.

Status gizi orang dewasa juga dapat dihitung dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA) menggunakan pita pengukur LILA. Jika lingkar lengan atas anda lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi Anda normal.

Factor dari diri si ibu maupun dari lingkungan dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil. Di bawah ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi gizi ibu pada waktu hamil.
  • Semakin tua usia kehamilan ibu, energi yang dibutuhkan pada waktu hamil juga semakin tinggi.
  • Berat badan ibu hamil menentukan berapa banyak asupan makanan yang harus di konsumsi ibu hamil. Dengan tujuan, kebutuhan gizi janin tercukupi dan bayi yang akan lahir dengan berat badan normal.
  • Jika aktivitas ibu hamil tinggi, tentu kebutuhan energinya juga akan semakin tinggi.
  • Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu makannya akan menurun. Untuk antisipasinya ketika keadaan sakit, sebaiknya ibu hamil mendapat tambahan suplemen protein, zat besi, juga yang lainnya agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi.
  • Pengetahuan gizi kehamilan diperlukan oleh seorang ibu hamil dalam merencanakan menu makanannya. Mengatur makanan terutama untuk menangani keluhan-keluhan kehamilan pada setiap trimesternya. Pada trimester awal kehamilan biasanya ada keluhan mual juga muntah. Sehingga selera makanannya pasti berkurang, yang biasanya berdampak pada asupan makanannya. Ibu bisa menyiasati dengan makan sedikit-sedikit, tetapi intensitasnya lebih sering. Makanannya pun harus dipilih yang segar dan tidak mengandung lemak karena akan merangsang mual dan muntah. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah segar atau dibuat jus, sayuran, kue kering, dan seafood. Sehingga kebutuhan gizi Ibu hamil tetap terpenuhi,
  • Keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi pemilihan ragam dan kualitas bahan makanan. Oleh karena itu, ibu harus pandai memilih bahan makanan bergizi yang tidak harus mahal. Misalnya, untuk mengambil manfaat protein hewani, Anda dapat membeli ikan segar, telur ayam, telur puyuh, dan ikan teri sebagai pengganti daging sapi. Karena harganya relative lebih murah, bahan-bahan tersebut mengandung protein yang sama baiknya dengan daging sapi.
  • Pantangan makanan karena kepercayaan terhadap adat juga pengaruh budaya, hal itu dapat mempengaruhi asupan makanan pada ibu hamil. Salah satu contoh kasus, ada kepercayaan bahwa pada waktu hamil ibu dilarang makan ikan, karena dikhawatirkan bayinya cacingan dan berbau amis. Padahal, konsumsi ikan terutama ikan laut justru sangat dianjurkan karena mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dalam kandungan.

Tanda-tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil
StatusTanda Kecukupan Gizi
Berat badanNormal (berat badan sesuai dengan tinggi badan)
BibirWarna tidak pucat, lembab, dan tidak bengkak
GusiMerah normal dan tidak ada pendarahan
GigiBersih, mengkilap, tidak berlubang, dan tidak ada pendarahan
JantungDetak dan irama jantung normal, tekanan darah normal
Keadaan umumGesit dan responsive
KulitTidak kusam, cukup lembap, dan tidak kering
KukuKeras dan warnanya kemerahan
KelenjarTidak ada pembesaran
KakiTidak bengkak
LeherWarna sama dengan muka, cukup lembap, tampak segar, dan sehat
MukaWarna sama dengan leher, cukup lembap, tampak segar dan sehat
MulutTidak ada luka
MataBersih, bersinar, selaput besar berwarna merah, dan tidak ada pendarahan
OtotKuat, kenyal, dan di bawah kulit sedikit lemaknya
Postur tubuhTegak, lengan, dan tungkai lurus
PencarnaanNafsu makan baik
RambutMengkilap, tidak rontok, dan kulit kepala bersih
SarafReflex normal, mental stabil, dan tidak mudah tersinggung
Vasilitas umumDaya tahan tubuh baik, semangat, cukup tidur, dan energik
Berat badan sebelum hamil mempengaruhi pada berat badan ideal selama kehamilan.
  • Jika sebelum hamil berat badan ibu dibawah normal (Kurus), pada trimester awal idealnya naik 2,25 kg. selanjutnya, berat badan akan terus naik minimum 450 gram perminggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 13-18 kg.
  • Jika sebelum hamil berat badan ibu itu normal, pada trimester pertama idealnya berat badan naik 1,5 kg. selanjutnya, berat badan akan terus naik minimum 450 gram per minggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 11-16 kg.
  • Namun, jika sebelum hamil berat badan ibu di atas normal (gemuk), pada trimester awal idealnya hanya naik 300 gram. Dengan demikian, total kenaikan selama kehamilan hanya 7-11 kg.

Kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan status gizi ibu sebelum hamil
Status Gizi ibu sebelum Hamil
(IMT)
Total Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan
(Kg)
Kurang (Kurus)13-18
Normal11-16
Overweight7-11
Obesitas7

Kenaikan berat badan ini tidak hanya disebabkan oleh membesarnya janin. tapi, juga karena membesarnya jaringan plasenta dan jaringan lain pada tubuh ibu.

Persentase Pembesaran Jaringan pada Tubuh Ibu Selama Hamil
Janin25-27%
Plasenta5%
Cairan Amnion6%
Volume Darah10%
Payudara dan Uterus11%
Cairan Ekstraseluler13%
Pertambahan Jaringan Lemak25-27%

Kenaikan berat badan pada trimester pertama sepenuhnya tertuju untuk kebutuhan ibu, tapi bukan berarti janin dalam kandungannya tidak tumbuh dan tidak membutuhkan suplai makanan. Selama trimester kedua, porsi penambahan berat badan adalah 60% untuk ibu sebagai cadangan lemak, dan 40% untuk janin. Selanjutrnya pada trimester ketiga 60% penambahan berat untuk janin, dan 40% untuk ibu. Presentase itu memang bukan angka yang pasti dan tidak semua kehamilan bakal seperti itu. Berat bayi lahir tidak ditentukan sepenuhnya oleh banyaknya makanan dan kenaikan berat badan ibu hamil, tetapi juga tergantung pada kebutuhan gizi masing-masing bayi. Jika sebelum hamil berat badan ibu di bawah normal, makanan yang dimakan setiap harinya sangat besar perannya pada peningkatan berat bayi. Berat badan bayi ketika lahir merupakan salah satu indicator kesehatannya pada masa depan.

Demikian pembahasan tentang Status Gizi Ibu Hamil mudah-mudahan menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi Anda yang khususnya bagi Ibu Hamil.

Menu Lengkap Balita | Menu Gizi Balita | Nutrisi Gizi Balita | Peran Gizi | Kandungan Gizi | Tips cerdik memilih bahan makanan | Perkembangan balita | Tumbuh kembang balita | Cara pemberian makanan | Trik menyiasati masalah susah makan | Masalah gizi | Kesehatan | Gizi lengkap seimbang | Angka kecukupan gizi | Sumber gizi | Manfaat gizi | Ahli Gizi | Pola Asuh | Makanan hewani | Makanan nabati | Psikososial | Komplikasi ortopedik | Self-image negative | Kesehatan tubuh | Daya tahan tubuh | Protein Energy Malnutrition | Kebutuhan anak | Healthy | Vitamin | Zat gizi | Perilaku masalah makan | keterampilan makan balita | Pola makan | Penyebab masalah makan | Cara mengatasi masalah | Menu makan | WHO | Nafsu makan | Praktisi Gizi | Vegetable food | Animal foods | Healthy food | Body endurance | Growth and development | The role of nutrition | Food menu | Nutritional problems | source of nutrition | Nutrisi Gizi Ibu Hamil | Kebutuhan Nutrisi Gizi | Nutrisi Gizi Kehamilan | Status Gizi