Pengaturan Pola Makan Lanjut Usia (LANSIA)

Pengaturan Pola Makan Lanjut Usia (LANSIA)
Pengaturan pola makan untuk para lanjut usia itu perlu diperhatikan, agar asupan makanan bernutrisi gizi benar-benar sampai ke tubuh para lanjut usia, dan mengurangi masalah yang akan timbul. Kami akan mengulas mengenai pengaturan pola makan secara umum untuk para lanjut usia.

Asupan makanan harus mengandung zat gizi yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Porsi makan hendaknya diatur merata dengan porsi yang kecil, jangan terlalu kenyang, sehingga dapat makan lebih sering dalam satu hari. Dianjurkan makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau. Dan kurangi kandungan garam pada makanan, menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan darah tinggi. Juga membatasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak.

Contoh menu makan satu hari : 
  • Pagi sarapan bubur ayam, 
  • Selingan jam 10.00 cemilan roti, 
  • Siang makan nasi dengan pindang telur, sup dan penutup makan buah pepaya. 
  • Cemilan selingan jam 16.00 makan nagasari
  • Malam makan nasi dengan sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan dan penutup makan buah pisang.

Sebaiknya para lanjut usia memperbanyak minum yang dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan dan melembutkan feses. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.

Bagi lanjut usia perlu diperhatikan seperti, makan dengan makanan yang mudah dicerna, hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-gorengan. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang. Dan tidak lupa makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.

Bagi para lanjut usia yang sudah ditangani oleh perawat atau keluarga selama pemberian makanan, silahkan lihat langkah-langkah berikut ini :

  • Siapkan makanan yang bergizi dan minuman yang akan diberikan
  • Posisikan pasien duduk atau setengah duduk.
  • Berikan sedikit minum air hangat sebelum makan di mulai.
  • Biarkan untuk mengosongkan mulutnya setelah setiap sendokan.
  • Seimbangkan kecepatan pemberian makan dengan kesiapan orang lanjut usia, tanyakan pemberian makan terlalu cepat atau lambat.
  • Setelah selesai makan, posisi pasien tetap dipertahankan selama ± 30 menit.


Demikian sedikit keterangan mengenai pengaturan pola makan lanjut usia (LANSIA), mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda sebagai orang lanjut usia, ataupun bagi keluarga dekat yang sehari-hari mengurus segala kebutuhan lanjut usia.

Menu Lengkap Balita | Menu Gizi Balita | Nutrisi Gizi Balita | Peran Gizi | Kandungan Gizi | Tips cerdik memilih bahan makanan | Perkembangan balita | Tumbuh kembang balita | Cara pemberian makanan | Trik menyiasati masalah susah makan | Masalah gizi | Kesehatan | Gizi lengkap seimbang | Angka kecukupan gizi | Sumber gizi | Manfaat gizi | Ahli Gizi | Pola Asuh | Makanan hewani | Makanan nabati | Psikososial | Komplikasi ortopedik | Self-image negative | Kesehatan tubuh | Daya tahan tubuh | Protein Energy Malnutrition | Kebutuhan anak | Healthy | Vitamin | Zat gizi | Perilaku masalah makan | keterampilan makan balita | Pola makan | Penyebab masalah makan | Cara mengatasi masalah | Menu makan | WHO | Nafsu makan | Praktisi Gizi | Vegetable food | Animal foods | Healthy food | Body endurance | Growth and development | The role of nutrition | Food menu | Nutritional problems | source of nutrition | Nutrisi Gizi Ibu Hamil | Kebutuhan Nutrisi Gizi | Nutrisi Gizi Kehamilan | Status Gizi