Nutisi Gizi untuk Perkembangan Otak Janin

Perlu Anda ketahui kecerdasan anak yang ternyata sudah bisa dirancang sejak dalam kandungan, yakni dengan memberikan asupan nutrisi gizi yang dapat menunjang perkembangan otak janin. Perkembangan otak janin terjadi mulai trimester ketiga kehamilan sampai dengan bayi berusia 5-6 bulan. Dan perkembangan otak bayi ini masih berlanjut sampai usia 18 bulan, masa ini merupakan periode emas otak bayi. Nutrisi gizi yang mempunyai peranan penting untuk perkembangan otak janin di antaranya asam folat, DHA, AA, kolin, omega 3, dan omega 6.

Asam folat

Sumber Makanan Asam Folat
Asam folat diperlukan sebesar 200 mg per hari untuk ibu hamil yang bermanfaat untuk mengurangi kelainan susunan saraf pusat atau NTD (neural tube defects) yang mungkin terjadi sejak minggu ketiga kehamilan.
Sumber makanan yang mengandung asam folat bisa diupayakan dari konsumsi makanan seperti daging sapi, hati sapi, hati ayam, ikan kembung, kepiting, brokoli, bayam, kacang-kacangan, stroberi, jeruk, dan gandum. Namun, konsumsi makanan sehari-hari umumnya belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan asam folat. Karena itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi suplemen asam folat setiap harinya, sehingga bisa memenuhi kebutuhan asam folat setiap harinya.

DHA (Dokosaheksaenoat) dan AA (Asam Araakidonat)

Kebutuhan nutrisi gizi yang mengandung DHA (Dokosaheksaenoat) dan AA (Asam Araakidonat) merupakan komponen asam lemak esensial di otak yang diperoleh dari darah ibu. DHA dan AA sangat penting untuk perkembangan saraf otak dan retina, pembentukan jaringan lemak otak, serta interkoneksi antarsaraf otak. Pada trimester ketiga pada Ibu hamil, kebutuhan DHA meningkat sampai tiga kali lipat.
Perlu diketahui dengan kekurangan DHA pada otak dan retina mata dapat mengakibatkan beberapa gangguan, seperti berikut :
  • Gangguan kemampuan belajar (intelektual)
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan mental (perilaku)
  • Gangguan metabolism neurotransmitter (pengantaran rangsang di antara sel-sel saraf otak)
Sumber makanan yang mengandung DHA (Dokosaheksaenoat) dan AA (Asam Araakidonat) dapat diperoleh dari ikan, terutama yang hidup di perairan laut dalam. Seperti, ikan makarel, ikan salmon, ikan herring, ikan sardine, ikan tenggiri, dan ikan kembung. Dan beberapa ikan tawar yang juga mengandung DHA dan AA, yakni ikan mas, ikan tawes, dan ikan bawal.

Kolin

Sumber asupan yang mengandung kolin adalah zat gizi penting yang harus ada dalam makanan sehari-hari, meskipun hanya dibutuhkan sedikit oleh tubuh. Didalam tubuh, kolin akan dipecah menjadi fosfatidilkolin dan asetikolin. Fosfatidilkolin merupakan bagian penting dari membrane sel otak. Sementara itu, aseltikolin berperan sebagai neurotransmitter yang mengontrol gerakan otot (gerakan motorik), daya ingat, dan fungsi tubuh lainnya.
Kebutuhan kolin untuk ibu hamil sebesar 450 mg setiap harinya. Sedangkan persediaan kolin di tubuh ibu berkurang selama proses kehamilan, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan otak pada janin. Untuk memenuhi kebutuhan kolin, ibu hamil biasanya diajurkan untuk minum susu khusus untuk kehamilan.

Omega 3 dan omega 6

Kandungan gizi omega 3 berperan penting dalam perkembangan otak, sel saraf, dan indera penglihatannya. Sumber makanan yang mengandung omega 3 diantaranya sayuran berwarna hijau, seperti kangkung, bayam, brokoli, juga ayam serta minyak dan biji-bijian. Sedangkan omega 6 bersama-sama dengan DHA membantu proses perkembangan otak pada janin. Sumber makanan yang mengandung Omega 6 ini banyak terkandung di dalam makanan nabati, seperti minyak kedalai dan minyak matahari.

Dengan demikian ke 6 nutrisi gizi yang meliputi asam folat, DHA, AA, kolin, omega 3, dan omega 6, sangat dibutuhkan bagi Ibu pada proses kehamilan untuk menunjang perkembangan otak pada janin yang sedang dikandung.

Demikian sedikit informasi tentang nutrisi gizi untuk perkembangan otak janin selama dalam kandungan ini dapat bermanfaat, dan menjadi inspirasi dalam menyiapkan asupan makanan yang bernutrisi gizi tinggi dan seimbang.

Menu Lengkap Balita | Menu Gizi Balita | Nutrisi Gizi Balita | Peran Gizi | Kandungan Gizi | Tips cerdik memilih bahan makanan | Perkembangan balita | Tumbuh kembang balita | Cara pemberian makanan | Trik menyiasati masalah susah makan | Masalah gizi | Kesehatan | Gizi lengkap seimbang | Angka kecukupan gizi | Sumber gizi | Manfaat gizi | Ahli Gizi | Pola Asuh | Makanan hewani | Makanan nabati | Psikososial | Komplikasi ortopedik | Self-image negative | Kesehatan tubuh | Daya tahan tubuh | Protein Energy Malnutrition | Kebutuhan anak | Healthy | Vitamin | Zat gizi | Perilaku masalah makan | keterampilan makan balita | Pola makan | Penyebab masalah makan | Cara mengatasi masalah | Menu makan | WHO | Nafsu makan | Praktisi Gizi | Vegetable food | Animal foods | Healthy food | Body endurance | Growth and development | The role of nutrition | Food menu | Nutritional problems | source of nutrition | Nutrisi Gizi Ibu Hamil | Kebutuhan Nutrisi Gizi | Nutrisi Gizi Kehamilan | Status Gizi